LPPM IAIMA JAMBI RILIS JUKNIS TERBARU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN 2025
Jambi, — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Muhammad Azim (IAIMA) Jambi secara resmi meluncurkan Petunjuk Teknis (Juknis) Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2025. Peluncuran ini disampaikan langsung oleh Sekretaris LPPM, Wulan Ana Pertiwi, M.Pd., dalam forum koordinasi internal yang dihadiri para dosen dan tim pelaksana PkM IAIMA Jambi. Dalam sambutannya, Wulan Ana Pertiwi, M.Pd. menyampaikan bahwa Juknis PkM 2025 dirancang sebagai panduan teknis dan strategis untuk memastikan seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara sistematis, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “PkM bukan sekadar kewajiban tridharma, tetapi adalah bentuk konkret kontribusi akademisi kepada masyarakat. Oleh karena itu, tahun ini kita memperkuat sistematika perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan agar setiap kegiatan benar-benar bermanfaat dan terpublikasi secara ilmiah,” ujar Wulan Ana Pertiwi, M.Pd. Juknis terbaru ini mencakup empat kategori utama kegiatan PkM, yaitu: Pemberdayaan Masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan pendampingan UMKM Pengembangan Wilayah, misalnya pengembangan desa wisata berbasis syariah Aplikasi IPTEKS, seperti teknologi tepat guna dan inovasi praktis Bina Lingkungan dan Sosial Keagamaan, termasuk kegiatan keagamaan dan moderasi beragama. Perencanaan PkM dimulai dari penyusunan proposal, pengajuan kepada LPPM, hingga seleksi oleh tim reviewer. Pelaksanaan akan melibatkan penandatanganan kontrak, koordinasi dengan pihak setempat, dan dokumentasi kegiatan. Sementara itu, pelaporan mencakup penyusunan laporan akhir dan publikasi artikel ilmiah di jurnal SINTA 4. LPPM juga telah menetapkan jadwal pelaksanaan PkM tahun 2025 yang dimulai pada minggu ke-1 bulan Juli dan berakhir dengan penyerahan laporan pada akhir Agustus 2025. “Melalui Juknis ini, kami berharap para dosen IAIMA lebih semangat dan terarah dalam melakukan pengabdian. Mari kita wujudkan PkM yang berkualitas dan berdampak,” tutup Wulan. ***
Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM hingga Pembuatan Perizinan Halal di Era Digitalisasi
Jambi – Dalam rangka membekali mahasiswa menghadapi dinamika sosial dan ekonomi di lapangan, Institut Agama Islam (IAI) Muhammad Azim Jambi menghadirkan narasumber inspiratif, Ahabbi Rachman Al Amiri, S.E., M.M, dalam sesi pembekalan bertajuk “Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM hingga Pembuatan Perizinan Halal di Era Digitalisasi” pada kegiatan pembekalan KUKERTA tahun akademik 2024–2025. Dalam pemaparannya, Ahabbi menekankan pentingnya mahasiswa memahami perkembangan terbaru di sektor ekonomi kreatif dan UMKM, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan usaha masyarakat. “Era digital telah membuka ruang besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang lebih cepat, lebih luas, dan lebih efisien. Mahasiswa harus menjadi katalisator perubahan di masyarakat, membantu pelaku usaha beradaptasi dan naik kelas,” ujar Ahabbi dalam presentasinya. Ahabbi juga mengupas proses pembuatan perizinan halal yang kini semakin mudah diakses secara digital melalui sistem online dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal). Ia mendorong mahasiswa untuk mensosialisasikan proses ini di tengah masyarakat, terutama kepada pelaku UMKM yang belum mengetahui manfaat strategis dari sertifikasi halal. “Perizinan halal bukan hanya soal kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga strategi bisnis untuk memperluas pasar. Produk halal kini menjadi kebutuhan global, bukan hanya umat Islam,” jelasnya. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa peserta KUKERTA yang akan ditempatkan di berbagai wilayah seperti Bayung Lencir dan Kota Jambi. Dengan bekal pengetahuan ini, mereka diharapkan mampu memberikan pendampingan nyata kepada masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal namun berwawasan global. Wakil Rektor I, Fahmi Rohim, M.Ed, turut mengapresiasi materi yang disampaikan Ahabbi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa IAI Muhammad Azim Jambi harus menjadi pelopor di masyarakat, bukan hanya membawa ilmu dari kelas, tetapi juga inovasi dan aksi nyata. “KUKERTA adalah ruang pengabdian sekaligus latihan kepemimpinan. Melalui isu-isu strategis seperti UMKM, ekonomi kreatif, dan perizinan halal, mahasiswa belajar menjadi agen perubahan yang peka dan solutif,” tegas Fahmi. Pembekalan ini menjadi bagian dari komitmen IAI Muhammad Azim Jambi dalam memperkuat sinergi antara kampus dan masyarakat melalui pengabdian yang berdampak. Mahasiswa tidak hanya diajak untuk hadir, tetapi untuk memberi makna dan perubahan. ***
PEMBEKALAN KUKERTA, PLP, DAN MAGANG: IAI MUHAMMAD AZIM JAMBI TEKANKAN SINERGI KAMPUS DAN MASYARAKAT
Jambi – Institut Agama Islam (IAI) Muhammad Azim Jambi kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan peduli terhadap masyarakat. Hal ini tercermin dalam kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), dan Magang yang diselenggarakan pada hari Sabtu 12 Juli 2025, di Aula Kampus IAI Muhammad Azim Jambi. Dengan mengusung tema “KUKERTA Berdampak: Sinergi Kampus dan Masyarakat dalam Mendorong Kreatif Berkelanjutan,” acara ini menjadi titik tolak penting bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah ke dalam realitas sosial yang dinamis. Ketua LPPM, Mukhlas Nugraha, dalam laporannya menekankan bahwa mahasiswa bukan hanya dituntut untuk menyelesaikan kewajiban akademik, tetapi juga ditantang untuk menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat. “KUKERTA, PLP, dan Magang bukan sekadar program rutin, ini adalah momen di mana mahasiswa mengasah kepekaan sosial, menjalin kolaborasi, dan menghadirkan solusi nyata untuk tantangan yang ada. Mereka harus mampu menerjemahkan keilmuan menjadi aksi konkret yang berdampak,” ungkap Mukhlas penuh semangat. Sebanyak 11 posko KUKERTA disebar di dua wilayah, yaitu 5 posko di Bayung Lencir dan 6 posko di Kota Jambi. Penempatan ini dirancang tidak hanya berdasarkan kebutuhan wilayah, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari misi tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Wakil Rektor I, Fahmi Rohim, M.Ed, dalam sambutannya memberikan pesan mendalam yang menyentuh sisi etis dan filosofis dari pengabdian mahasiswa. Ia juga membagikan kisah inspiratifnya sendiri, bagaimana ia menyelesaikan kuliah dalam waktu 7 semester sebuah capaian yang menunjukkan bahwa kedisiplinan, etika, dan semangat belajar bisa membawa hasil luar biasa. “Saya ingin menekankan bahwa menjaga etika dalam komunikasi dan interaksi sosial adalah kunci sukses di mana pun kita berada. Mahasiswa adalah duta kampus. Di tengah masyarakat, kalian membawa nama baik institusi, sekaligus membawa harapan akan perubahan,” tutur Fahmi dengan nada yang memotivasi. Lebih lanjut, Fahmi menekankan pentingnya memahami lingkungan sebagai kunci keberhasilan KUKERTA. Dengan memahami konteks sosial-budaya masyarakat tempat mereka mengabdi, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuan mereka secara tepat guna dan tepat sasaran. Sebagai penutup, Fahmi menyampaikan harapan besar kepada seluruh peserta KUKERTA agar sukses dalam melakasanakan semua program kerja yang telah di susun baik dari institusi atau program posko. “Selamat menjalankan KUKERTA. Semoga kalian benar-benar membawa perubahan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Jangan hanya hadir, tetapi tinggalkan jejak yang bermakna.” Acara ditutup dengan doa bersama, menghadirkan suasana haru dan harapan. Para mahasiswa, yang akan segera terjun ke lapangan, tidak hanya dibekali secara teknis dan akademik, tetapi juga secara mental dan spiritual. IAI Muhammad Azim Jambi membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang kelas dan teori, tetapi tentang membangun masa depan bersama antara kampus dan masyarakat, antara ilmu dan amal, antara harapan dan kenyataan. *** https://www.youtube.com/watch?v=XHOmBV4js_E