Hari: 15 Januari 2024

foto ujian kendali mutu

Dosen dan Mahasiswa IAIMA Jambi Bangun Keakraban Melalui Makan Durian Bersama

Dalam semangat membangun keakraban antara dosen dan mahasiswa, Institut Agama Islam Muhammad Azim (IAIMA) Jambi menggelar kegiatan unik setelah selesainya ujian akhir semester ganjil. Dosen dan mahasiswa berkumpul untuk menyelenggarakan makan durian bersama, sebuah inisiatif yang berhasil menciptakan suasana santai dan hangat di antara komunitas akademik. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi di kampus. Setelah melewati periode ujian yang cukup menegangkan, makan durian bersama menjadi momen yang menyegarkan dan menghibur. Durian, buah khas tropis yang identik dengan rasa yang unik, menjadi pilihan tepat untuk merayakan akhir semester yang penuh prestasi. Ketua Lembaga Penjaminan Mutuh Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi, Madiana, M.Pd menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun keakraban dan kedekatan antara dosen dan mahasiswa di luar konteks akademis. “Kami percaya bahwa hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Makan durian bersama menjadi ajang informal untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita semua,” ucap Mardiana. Mahasiswa yang hadir tampak sangat antusias dan senang diajak oleh dosen untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Juanda, mahasiswa dari salah satu program studi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif tersebut. “Sangat menyenangkan bisa berinteraksi dengan dosen di luar kelas. Makan durian bersama menjadi momen akrab dan santai setelah selesai menghadapi ujian,” ungkap Juanda salah satu mahasiwa dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Makan durian bersama tidak hanya menjadi kesempatan untuk berbagi tawa dan cerita, tetapi juga sebagai wujud apresiasi dosen terhadap kerja keras mahasiswa selama semester ini. Sembari menikmati buah durian, para peserta juga saling berbagi pengalaman, ide, dan harapan untuk masa depan. Dengan keberhasilan kegiatan ini, IAIMA Jambi berharap dapat terus memperkuat hubungan positif antara dosen dan mahasiswa, menciptakan lingkungan kampus yang hangat, dan memberikan dukungan bagi pengembangan potensi akademik dan non-akademik mahasiswa.

Mahasiswa Semester Ganjil IAIMA Jambi Sukses Gelar Bazar Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Islamic Entrepreneurship

Mahasiswa semester ganjil di Institut Agama Islam Muhammad Azim (IAIMA) Jambi telah sukses menyelenggarakan bazar sebagai tugas akhir perkuliahan mata kuliah Islamic Entrepreneurship. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi konsep bisnis yang mereka pelajari selama satu semester. Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi, termasuk Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Ibtidaiyah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Tadris Bahasa Inggris, Hukum Tata Negara, Ekonomi Syariah, dan Komunikasi serta Penyiaran Islam, berpartisipasi aktif dalam acara tersebut. Mereka menampilkan produk-produk unggulan yang dihasilkan sebagai bentuk kreativitas dan aplikasi ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran. Salmia, M.E., selaku dosen pengampu mata kuliah Islamic Entrepreneurship, menekankan pentingnya mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Beliau berpendapat bahwa dengan membekali mahasiswa dengan keterampilan bisnis melalui mata kuliah ini, diharapkan para lulusan nantinya dapat menjadi penggerak ekonomi yang memberikan kontribusi positif terhadap pembukaan lapangan kerja. “Saat ini, tantangan di dunia kerja semakin kompleks, dan kemampuan berwirausaha menjadi keterampilan yang sangat dihargai. Melalui mata kuliah Islamic Entrepreneurship, kami berusaha membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan di dunia nyata. Harapannya, para mahasiswa tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga menjadi pembuka lapangan pekerjaan baru,” ungkap Salmia. Sementara itu salah satu mahsiswa mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar merupakan tugas akhir, tetapi juga wujud nyata dari komitmen mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu bisnis Islam. “Bazar ini adalah peluang bagi kami untuk menguji konsep bisnis yang telah kami pelajari. Kami belajar tentang pemasaran, manajemen usaha, dan berbagai aspek praktis dalam berwirausaha,” ujar Mutia salahsatu mahasiswa. Para pengunjung bazar tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen, tetapi juga melibatkan masyarakat umum yang tertarik untuk melihat serta membeli produk-produk kreatif yang ditawarkan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang transaksi jual-beli, tetapi juga mendukung pemahaman masyarakat tentang konsep bisnis Islam yang diaplikasikan oleh mahasiswa. Wakil Rektor I, Fahmi Rohim, M.Ed, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa tersebut. “Bazar ini bukan hanya tugas akhir, tetapi juga langkah awal untuk menjembatani teori dengan praktik di dunia bisnis. Dengan demikian, mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” ujarnya. Melalui keberhasilan ini, IAIMA Jambi berharap bahwa kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk memberikan peluang kepada mahasiswa untuk terlibat aktif dalam dunia bisnis sejak dini dan mencetak generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.

Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi Gelar Bazar Hasil Mata Kuliah Islamic Entrepreneurship

Institut Agama Islam Muhammad Azim (IAIMA) Jambi kembali menyelenggarakan bazar hasil dari mata kuliah Islamic Entrepreneurship setiap tahunnya. Kegiatan ini menjadi rutinitas yang dilakukan setiap akhir semester ganjil, dan kali ini diikuti oleh seluruh mahasiswa semester satu yang mengontrak mata kuliah Islamic Entrepreneurship. Mereka berasal dari berbagai program studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan Hukum, serta Fakultas Dakwah dan Studi Agama. Peserta bazar berasal dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Prodi Tadris Bahasa Inggris, Prodi Hukum Tata Negara, Prodi Ekonomi Syariah, dan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Wakil Rektor I, Fahmi Rohim, M.Ed, menyampaikan bahwa kegiatan bazar ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam bidang entrepreneurship. Hal ini sejalan dengan visi kampus untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan dan bakat di bidang entrepreneurship. “Bazar hasil mata kuliah Islamic Entrepreneurship ini bukan hanya sekadar kegiatan transaksi jual-beli, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan konsep-konsep bisnis yang telah mereka pelajari di dalam kelas. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha,” ungkap Fahmi Rohim. Selain menjadi sarana praktek bisnis, bazar ini juga menjadi ajang promosi bagi produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar tentang pemasaran dan strategi bisnis secara langsung. Acara yang diadakan secara rutin setiap akhir semester ganjil ini mendapatkan sambutan positif dari seluruh civitas akademika IAIMA Jambi. Para pengunjung bazar tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa dan Dosen, tetapi juga dari masyarakat umum yang tertarik untuk melihat dan membeli produk-produk kreatif yang ditawarkan. Mahasiswa berharap Semoga kegiatan ini dapat terus memberikan kontribusi positif dalam mencetak generasi mahasiswa yang unggul, kreatif, dan siap berkontribusi di dunia bisnis. Sementara itu, Salmia, M.E., selaku dosen pengampu mata kuliah Islamic Entrepreneurship, menekankan pentingnya mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Beliau berpendapat bahwa dengan membekali mahasiswa dengan keterampilan bisnis melalui mata kuliah ini, diharapkan para lulusan nantinya dapat menjadi penggerak ekonomi yang memberikan kontribusi positif terhadap pembukaan lapangan kerja. “Saat ini, tantangan di dunia kerja semakin kompleks, dan kemampuan berwirausaha menjadi keterampilan yang sangat dihargai. Melalui mata kuliah Islamic Entrepreneurship, kami berusaha membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan di dunia nyata. Harapannya, para mahasiswa tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga menjadi pembuka lapangan pekerjaan baru,” ungkap Salmia. Dosen tersebut juga menambahkan bahwa tujuan dari mata kuliah ini bukan hanya menciptakan pengusaha mandiri, tetapi juga menginspirasi para mahasiswa untuk berpikir kreatif, menciptakan peluang, dan menjadi inovator di berbagai bidang. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan positif dalam memajukan perekonomian dan masyarakat. Bazar hasil mata kuliah Islamic Entrepreneurship tidak hanya menjadi ajang pameran produk, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat sekitar. Para pengunjung dapat belajar lebih lanjut tentang konsep-konsep bisnis Islam dan mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil yang diwakili oleh mahasiswa. Melalui inisiatif ini, IAIMA Jambi berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan kapasitas mahasiswa dalam berwirausaha dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.